Baru nemu nih, pas lagi oprak-oprek email lama hahahaha
semoga berguna walau udah out of the date,,
keep positive, and always be grateful!!! :D
Nb: ini kontennya sebenarnya ga semuanya asli buah pikiran gua (bukan: semuanya ga asli),kebanyakan rewrite dari tulisan lain. dan mohon maaf ga tercantum tautan sumber referensinya secara lengkap.
Tugas MPF ORANGE 2011
Tema Essay “Membangun Ekonomi Pertanian di Era Global”
Nama/NIM : Dara
Ayu Lestari/H14100022
AK :
12/Ekonomi Sumberdaya
Indonesia
adalah negara agraris yang terkenal akan kesuburan tanahnya dan keanekaragaman
flora dan faunanya yang melimpah. Tak hanya bagian atasnya yang bermanfaat,
dibagian dalam tanahnya pun tertimbum berbagai mineral dan aneka bahan tambang
yang tak ternilai harganya. Belum lagi keuntungan yang didapatkan karena Indonesia telah
diakui dunia sebagai negara kepulauan dengan keunggulan sumberdaya perairannya
yang tak kalah menakjubkan. Pertanyaannya adalah mengapa Negara Indonesia
hingga saat ini masih menjadi negara berkembang? Sepertinya ada yang salah dalam tata cara
pemerintahan sehingga ekonomi Indonesia
bisa tertinggal dari negara-negara lain yang bahkan tidak memiliki
sumberdaya seperti yang dimiliki oleh Indonesia.
Di
berbagai belahan dunia telah terjadi proses integrasi selama beberapa dekade
terakhir, terutama dalam bidang Ekonomi. Proses integrasi ini penting dilakukan
oleh masing-masing kawasan untuk bisa bersaing dengan kawasan lainnya dalam
menghadapi arus globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia (Achsani,2008).
Salah satu solusi yang dapat ditawarkan untuk permasalahan ekonomi Indonesia adalah dengan menerapkan sistem
ekonomi berbasis pertanian sebagai ujung tombak untuk membangun dan memajukan
ekonmomi Indonesia
yang tentu saja dilakukan dengan menggunakan seluruh sumberdaya yang tersedia.
Pertanian
berkelanjutan merupakan pengelolaan sumber daya alam dan orientasi perubahan
teknologi dan kelembagaan yang dilaksanakan sedemikian rupa dapat menjamin
pemenuhan dan pemuasan kebutuhan manusia secara berkelanjutan bagi generasi
sekarang dan mendatang (FAO, 1989). Pembangunan di sektor pertanian, kehutanan
dan perikanan harus mampu mengkonservasi tanah, air, tanaman dan sumber genetik
binatang, tidak merusak lingkungan, secara teknis tepat guna, secara ekonomi
layak dan secara sosial dapat diterima.
Walaupun
jaman akan terus berubah dan kehidupan akan terus berkembang menuju era global
yang lebih menantang, kebutuhan primer manusia takkan pernah bisa terhapus
termasuk kebutuhan akan pangan. Sebesar apapun perubahan yang terjadi, manusia
harus tetap memenuhi kebutuhan pangannya yang bersumber dari produk-produk
pertanian. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pertanian akan selalu
hidup selama masih ada manusia. Ekonomi pertanian sangat menjajikan untuk
menuntun ekonomi Indonesia
kearah yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan di era global kelak.
Memang
butuh waktu untuk melihat dan merasakan keberhasilan suatu basis ekonomi yang
diterapkan di suatu wilayah terlebih untuk ekonomi pertanian. Hasilnya tidak
akan terlihat dalam sekejap mata. Jika Indonesia menerapkan sistem ekonomi pertanian sebelumnya,
Indonesia
tidak perlu terlalu berjerih payah atau berusaha untuk keluar dari
keterpurukkan ekonomi yang sedang dialaminya. Walau ada wacana yang menyebutkan
bahwa keadaan ekonomi Indonesia terus membaik dan memiliki kestabilan yang
bagus, keadaan ini dapat tergambar dari cukup tingginya inflasi di Indonesia,
fantastianya jumlah pengangguran karena tidak terserap oleh lapangan pekerjaan,
dan lebih dari 40% rakyatnya hidup di bawah garis kemiskinan. Padahal jika
pertanian dapat dikelola dengan baik, secara langsung maupun tidak langsung hal
tersebut dapat menjadi solusi untuk masalah pengangguran. Sektor pertanian
termasuk sektor kerja yang padat karya yang perlahan-lahan akan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meskipun
demikian ada beberapa kendala yang menghambat pelaksanaan ekonomi pertanian
yang harus ditangani terlebih dahulu. Diantaranya keberadaan pihak-pihak yang
merugikan produsen maupun konsumem produk-produk pertanian seperti tengkulak
dan para spekulan gelap. Kedua, sedikit sekali investor, pemberi bantuan modal
atau kredit, dan berbagai pihak pengucur dana dan modal lainnya yang berani
mengalirkan dananya pada usaha-usaha
sektor pertanian karena risiko yang dinilai terlalu besar. Dua hal diatas
saja, sudah cukup untuk membuat para petani kesulitan untuk meneruskan usaha
mereka, apalagi untuk mengembangkannya.
Agar
bisa menerapkan ekonomi yang berbasis pertanian, pemerintah harus memiliki
solusi terlebih dahulu mengenai maslah-masalah pertanian yang masih ada
sekarang. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah sisi kesejahteraan para
petani terlebih dahulu. Karena jika orang-orang yang bekerja di sektor ini saja
tidak sejahtera kita pun tidak akan dapat mengandalkan ekonomi pertanian
sebagai harapan baru yang cerah bagi pertanian Indonesia. Mendirikan Bulog
misalnya, adalah sebuah penyelesaian yang telah dilakukan pemerintah namun saat
ini kelihatannya program ini tidak berjalan dengan cukup baik lagi. Hal lain
yang dapat dilakukan pemerintah adalah membantu para petani untuk dapat
menjalankan dan mengembangkan usahanya seperti subsidi bibit unggul dan pupuk,
serta pemberian modal.
Sistem
ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang memihak pada kepentingan ekonomi
rakyat, dan ekonomi rakyat adalah sektor ekonomi yang mencakup usaha-usaha
kecil, menengah dan koperasi sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional.
Jika sistem ekonomi kerakyatan bisa dipadukan dengan ekonomi pertanian, maka
akan tercipta suatu sistem ekonomi yang akan sesuai dengan Negara Indonesia
sebagai negara agraris yang memiliki sistem perintahan demokrasi. Hal ini
sekaligus bisa dijadikan solusi atas masalah ekonomi yang menimpa Indonesia
saat ini dan dapat menyiapkan perekonomian Indonesia untuk menyambut era
gloalisasi.
No comments:
Post a Comment